KH ABBAS DJAMIL ( BUNTET-CIREBON)

Al-Mukarram Kyai Abbas Djamil dari Buntet adalah Wali Allah berintelektual tinggi, pejuang hebat dan ahli organisasi. Di bawah kepemimpinannya Pesantren Buntet di Cirebon mencapai masa keemasan, walaupun saat itu situasi dalam keadaan kacau dan penuh ketegangan sebagai akibat dari berkecamuknya Perang Dunia II. Kyai Abbas adalah salah satu dari “Tujuh Kyai Besar” yang menjadi Muqaddam utama Tarekat Tijaniyyah yang diangkat oleh Mursyid Tarekat Tijaniyyah Syekh Ali ibn Abdullah at-Thayyib al-Madani dari Madinah. Ketujuh Muqaddam utama inilah yang bertanggung jawab atas penyebaran Tarekat ini ke wilayah Jawa Barat. Tujuh Muqaddam itu adalah Syekh Ali at-Thayyib Bogor (putra dari Syekh Ali ibn Abdullah at-Thayyib di Madinah), Kyai As’ari Bunyamin Garut, Kyai BADRUZZAMAN GARUT, Kyai Utsman Damiri Cimahi (Bandung), dan tiga bersaudara Kyai Buntet: Kyai Abbas Djamil, Kyai Anas dan Kyai Akyas.
Baca lebih lanjut

Nu Media Dakwah

SEMOGA NU BER JAYA

link NU :
KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) (http://www.gusdur.net)
KH Mustofa Bisri (Gus Mus) (http://www.gusmus.net)
Gerakan Pemuda Ansor (http://www.gp-ansor.org)
Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (http://www.ipnu.or.id)
Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) (http://ld.nu.or.id)
Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) NU (http://www.lakpesdam.or.id)
Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) NU Jombang (www.lakpesdamjombang.org)
Lembaga Bahtsul Masail PWNU Jawa Timur (http://www.solusinahdliyin.net)
Fatayat NU (http://www.fatayat.or.id)
Baca lebih lanjut

Inilah Kesaksian Dokter Menjelang Wafatnya Kiai Sahal

Senin, 27/01/2014 01:02

1390728612Ada kejadian menyentuh hati kala Rais Aam PBNU KH MA Sahal Mahfudh menghadapi sakaratul maut pada Kamis (23/1) hingga ajal menjemput pada Jumat dini hari. Dalam keadaan mata terpejam, Mbah Sahal tiada henti melafalkan aneka macam doa, tahlil, hingga surat-surat pendek. Meski terdengar berat, bacaan ulama kharismatik ini terdengar jelas dan terang.
Kesaksian ini diceritakan dokter H Imron Rosyidi kepada NU Online usai tahlil malam kedua yang digelar di kediaman Rais Aam, Sabtu (25/1) malam. Dokter pribadi keluarga Mbah Sahal ini mengaku merinding mendengar lantunan hadlarah (bacaan sebelum tahlil) dari bibir Mbah Sahal yang terbaring lemah.
Baca lebih lanjut